Cut Nyak Meutia

Sabtu, 26 Maret 2011


Cut Nyak Meutia
Wanita itu lemah? Siapa bilang! Nih, buktinya, Cut Nyak Meutia. Seorang pahlawan yang gigih melawan Belanda. Ikuti, kisahnya yuk! Cut Nyak Meutia, itulah nama lengkap dari pahlawan wanita kelahiran Perlak, Aceh, tahun 1870. Sosok yang satu ini tidak pernah takut terhadap Belanda. Bahkan paling anti menyerah! Wiiiih benar-benar pemberani!
Cut Meutia menikah dengan Teuku Muhammad yang merupakan seorang pejuang dan lebih dikenal dengan nama Teuku Cik Tunang. Keduanya benar-benar pasangan yang tangguh. Terutama dalam melawan penjajah. Kekuatan mereka pun semakin kuat dan membuat Belanda semakin terpojok.
Meskipun pasukan Belanda bersenjata lengkap, Cut Meutia dan suaminya tetap berusaha menaklukkan pasukan itu. Perang gerilya pun dijalankan! Mereka berhasil mencegat setiap pasukan Belanda yang lewat. Nah, yang lebih nekat lagi nih, menyerang markas Belanda di Indie.Nesi kagum banget sama perjuangannya!
Ditengah kegigihan melawan Belanda, Cut Meutia harus merelakan suaminya tertangkap. Aaargh sedihnya! Hingga pada bulan Mei 1905, suaminya tewas karena menjalani hukuman tembak. Tapi Cut Meutia tetap tidak mau menyerah. Ia tetap berjuang dan menjalankan pesan terakhir dari Teuku Cik Tunang. Menikah dengan sahabat sumainya, Pang Nangru dan melawan Belanda.
Lagi-lagi, Cut Meutia harus kehilangan suaminya! Pang Nangru tewas di tangan Belanda pada September 1910. Posisinya pun semakin sulit dan terjepit. Ia bersama anaknya, Raja Sabil harus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain supaya tidak tertangkap.
Pengejaran semakin gencar dilakukan Belanda. Hingga Cut Meutia pun terpojok dan terkepung tepat pada 24 Oktober 1910. Belanda memperingatkan agar Cut Meutia menyerah. Tapi tak dihiraukan. Ia tetap melawan walau hanya ada sebilah rencong di tangannya. Padahal saat itu Belanda menggunakan senjata api! Akhirnya, Cut meutia pun tewas dengan tiga luka tembak. Satu di kepala dan dua mengenai dadanya.
Meskipun Cut Meutia tewas, ia tetap sosok pahlawan wanita yang pantas dibanggakan. Pengorbanannya untuk negara patut diacungi jempol. Karena jasanya itu, ia diangkat sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

0 komentar:

Posting Komentar