R.A Kartini di mata warga SMPN 01 Gondanglegi

Kamis, 24 Maret 2011

Januari,februari,Maret,April.Bulan April telah berlalu 20 hari. Kini tepatnya tanggal 21 dari bulan keempat pada tahun 2011.
Pada tanggal 2 Mei tahun 1964, Presiden pertama kita,bapak Ir.Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, yang menetapakan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Hari kelahiran R.A Kartini pendiri Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada tahun 1912 ini ditetapkan hari besar yang dikenal sebagai Hari Kartini. Semua merayakan hari lahirnya Raden Ajeng Kartini setiap tahunnya.Apakah kalian juga seperti itu?
Nah,kita disini telah mensurvey warga disekolah SMPN 1 Gondanglegi,seberapa kenalkah mereka dengan Si pejuang emansipasi ini?
Bapak Khusnul Kartika Wijaya yang kesehariannya mengajar di SMPN 1 Gondanglegi mengaku kenal pada sosok Kartini. Baginya Kartini adalah salah satu pahlawan yang memeperjuangkan hak-hak dan  emansipasi wanita.
"Beliau begitu peduli dalam memajukan bangsa. Terutama mencerdaskan wanita dengan perjuangannya untuk memperoleh hak wanita. Saya ingat pada kumpulan suratnya pada buku, Habis Gelap Terbitlah Terang," tambah Bapak Khusnul dengan semangat.

Ya, perempuan Jawa kelas bangsawan ini sangat perhatian pada emansipasi wanita. R.A Kartini memperjuangkan hak wanita agar bisa secerdas dan semandiri wanita Eropa.
Raden Ajeng Kartini Pahlawan Nasional Indonesia yang mempelopori kebangkitan perempuan pribumi. Ia gigih belajar sendiri di rumah dan menulis. Karena ia bisa berbahasa Belanda,maka Kartini rajin mengikuti setiap surat kabar yang beredar. Diantaranya surat kabar Semarang De Locomotief dan leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan).
Selain  Kartini ada juga pejuang wanita yang berasal dari Indonesia. Bapak Setiadi, teman se ruangan yang sama mengajar ilmu kesehatan,kebugaran jasmani dan rohani di SMPN 1 Gondanglegi ini menyebutkan Cut Nyak Dien, Cut Mutia, Christina Marta Tiahahu, merupakan pahlawan wanita se kelas dengan R.A kartini.
Sekarang emansipasi wanita dapat kita nikmati. Tak ada perbedaan hak antara wanita dan pria. Apa yang dulu hanya dikerjakan kaum adam, kini bisa kaum Hawa mengerjakannya. Seperti pilot, sopir, tukang parkir, tukang becak, dokter, guru, dan banyak lainnya.
Wanita tidak hanya berdiam diri di rumah, menunggu dilamar calon suami, tak boleh sekolah hingga sarjana, doktor, atau profesor. Tidak, sekarang wanita sekolah tinggi, memiliki karier dan kinerja yang bagus.
Emansipasai wanita tak lepas dari perjuangan R.A Kartini, surat-suratnya yang terbit dalam buku yang berjudul Door Duisternis tot Licht yang artinya Dari Kegelapan Menuju Cahaya oleh Mr. J.H. Abendanon menjadi sumber inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia. Perempuan Pribumi yang menarik perhatian Belanda dengan tulisannya, hingga Belanda mengubah pandangannya kepada perempuan pribumi di Jawa.
Kartini gigih berjuang dengan caranya sendiri, ia menulis disurat kabar. Ia mengutarakan pemikirannya pada media agar masyarakat terbuka. Ia rajin berkirim surat dengan teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Kartini ingin wanita Indonesia memperoleh kebebasan otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas.
Maka dihari kelahirannya ini banyak wanita yang  merayakan. Dengan cara memakai kebaya, mengadakan lomba tentang R.A Kartini, atau sekedar mengucapakan, "Selamat Hari Kartini untukmu, wanita Indonesia."
Begitu juga yang acap dilakukan SMAN 1 Kepanjen ini,memeriahkan hari lahir sang pejuang wanita kita R.A Kartini dengan memberikan kesempatan untuk kita,generasi muda yang berkreasi dan berprestasi untuk memajukan pemikiran kita dan memanfaatkan perkembangan iptek yang makin meroket,seperti adanya blogspot ini.
Salam kemajuan!

0 komentar:

Posting Komentar